Deretan artikel yang dimulai dengan judul Senyum CU, merupakan saduran dari buku “Sambil Tersenyum Memahami Credit Union” karangan P. Florus (1999).

Mereka, sepuluh pasangan suami-isteri, memang bertetangga. Setelah menjadi anggota C.U., mereka bersepakat untuk bertemu dengan tujuan yang jelas. Tidak sekedar ngobrol sana-sini. Pertemuan dilakukan sebulan sekali pada salah satu rumah keluarga mereka.

Apa yang mereka bicarakan? Banyak. Mereka bertukar pengalaman untuk mengembangkan kesejahteraan keluarga. Misalnya, tukar pengalaman tentang pengelolaan anggaran belanja keluarga, menabung, usaha sampingan untuk menambah penghasilan, pendidikan anak-anak dan komunikasi harmonis suami-isteri. Ternyata banyak topik pembicaraan dapat muncul bila sekelompok orang mau berkumpul dan berpikir bersama-sama.

Ketika pasangan Mono-Mini menceritakan bagaimana mereka dapat sukses mengelola peternakan ayam kampung, pasangan suami-isteri lain termotivasi untuk membuat juga usaha produktif.

“Kami akan beternak burung puyuh. Halaman belakang rumah dapat kami manfaatkan. Besok, kami akan pergi ke C.U. Untuk mengajukan permohonan pinjaman dan berkonsultasi memelihara burung puyuh, dan bersedia menjadi penasehat kami.” Itulah cita-cita pasangan Boo-Bani.

Kelompok Basis memang bertujuan untuk saling mendukung, saling mngasah dan saling menguatkan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga-keluarga anggotanya. Kelompok Basis bukan organisasi (formal), melainkan paguyuban yang mewujudkan kebersamaan untuk menekan kecenderungan egoisme dan individualisme kita sekaligus mengembangkan kebersamaan.

Judul Buku: Sambil Tersenyum Memahami Credit Union, Penulis: P. Florus, Halaman: 93.