Deretan artikel yang dimulai dengan judul Senyum CU, merupakan saduran dari buku “Sambil Tersenyum Memahami Credit Union” karangan P. Florus (1999).
Setelah diberi pinjaman, para anggota C.U. Segera terbagi menjadi beberapa kelompok. Pertama, kelompok peminjam yang rajin dan teratur mengembalikan pinjaman. Kedua, kelompok yang tidak teratur mengembalikan, karena kadang-kadang mereka memang mengalami kesulitan keuangan. Ketiga, kelompok yang tidak mau mengembalikan, meskipun sebenarnya mereka mempunyai uang atau mampu mengembalikan pinjamannya.
Kelompok kedua jelas memerlukan pendampingan agar mereka semakin mampu mengelola ekonomi rumah tangganya. Bagaimana dengan kelompok ketiga? Apa yang dapat dilakukan oleh Pengurus C.U. Terhadap mereka?
Empat orang petugas C.U. Mengunjungi seorang anggota peminjam yang terkenal degil. Mereka bertekad menginap di rumahnya sampai memperoleh sejumlah uang untuk pengembalian pinjaman. “Kita memberikan pinjaman kepadanya karena kita percaya, bahwa ia sudah tidak seperti dulu lagi. Kita percaya, bahwa ia sudah sadar. Ternyata kepercayaan kita dicampakkannya.” Begitu alasan mereka.
Ketika tiba di rumah peminjam itu, mereka tidak menanyakan prihal utangnya. Mereka hanya mengatakan keinginan untuk menginap beberapa hari. : “Kami ingin berlibur di sini. Bapak tidak perlu repot-repot, tetaplah bekerja seperti biasa.”
Dua hari berlalu. Mungkin anggota peminjam tersebut merasa rishi juga. “Saya masih punya utang di C.U., “ katanya, dan “ Salah seorang petugas C.U. Menyahut.
Keesokan hari, anggota peminjam itu menyerahkan Rp. 200.000,- untuk cicilan pinjamannya dan untuk membayar bunga. Dan para petugas C.U. Yang juga ‘degil’ itupun meninggalkan rumahnya.
Judul Buku: Sambil Tersenyum Memahami Credit Union, Penulis: P. Florus, Halaman: 73.