Deretan artikel yang dimulai dengan judul Senyum CU, merupakan saduran dari buku “Sambil Tersenyum Memahami Credit Union” karangan P. Florus (1999).

Seorang anggota datang ke C.U., dan langsung mengungkapkan maksudnya: “Anak saya telah lulus testing masuk akademi perawat. Saya sungguh memerlukan uang untuk membeayai kuliahnya. Uang pendaftaran sebesar Rp. 700.000,-. Untuk membeli pakaian seragam perlu Rp. 200.000,-. Dapatkah C.U. Memberikan pinjaman kepada saya pada hari ini?”

Panitia Kredit memeriksa Kartu Simpanan dan Pinjaman anggota tersebut untuk memastikan kerajinannya dalam menabung dan keteraturan mengangsur pinjaman yang lalu.

“Ibu mempunyai simpanan di C.U. Sebesar Rp. 800.000,- dan masih mempunyai pinjaman sebesar Rp. 450.000,-.”

“Itu betul. Saya tahu, bahwa menurut aturan C.U., saya belum boleh meminjam lagi. Tetapi, tolonglah saya, Pak. Dari mana lagi saya dapat memperoleh pinjaman kalau bukan dari C.U.?”

“Maaf, Bu, Kami hanya menjalankan peraturan sesuai kemauan para anggota.”

“Saya berani memberikan jaminan, Pak. Yang penting pada hari ini saya memperoleh pinjaman agar anak saya dapat masuk akademi perawat. “Ibu itu berkata sambil melepaskan kalung emas dari lehernya, dan menyodorkannya kepada Panitia Kredit. “Kalung ini saya jadikan jaminan.”

Setelah bosan menghadapi anggota yang ngotot itu. Panitia Kredit akhirnya memberikan pinjaman. Walaupun dengan ‘terpaksa’, karena tidak tahan oleh desakan anggota pemohon itu.

Setahun kemudian, terbukti pinjaman tersebut dikembalikan dengan lancer. “Rupanya anggota yang ngotot minta pinjaman tidak semuanya jelek,” kata Ketua Panitia Kredit.

Judul Buku: Sambil Tersenyum Memahami Credit Union, Penulis: P. Florus, Halaman: 62.