Deretan artikel yang dimulai dengan judul Senyum CU, merupakan saduran dari buku “Sambil Tersenyum Memahami Credit Union” karangan P. Florus (1999).

Seorang anggota C.U. sedang berkonsultasi pada Panitia Kredit tentang rencana pinjamannya.

PK-1: Saudara bermaksud meminjam untuk apa?
A-1: Untuk apa? Itu urusan saya pribadi.
PK-1: Tetapi kami berhak mengetahui tujuan atau rencana penggunaan pinjaman.
A-1: Meminjam adalah hak saya. Bapak tak perlu campur urusan orang lain.
PK-1: Keluar dari sini! (PK-1 menggebrak meja dengan geram). Saudara bukan anggota koperasi yang baik. Sudah ikut pendidikan koperasi tetap tidak mau mengerti. Permohonan Saudara ditolak.

Di lain waktu ada lagi anggota lain yang berkonsultasi.

PK-2: Coba Ibu jelaskan, mengapa Ibu bermaksud meminjam dari koperasi kita ini? Apa tujuannya? Bagaimana rencana pengembaliannya?
A-2: Keluarga saya mengalami musibah, Pak. Suami saya kena PHK. Ia sekarang sakit. Tak ada uang untuk berobat. Anak saya yang bersekolah diancam dikeluarkan karena belum membayar uang sekolah. Anak yang bungsu sudah tiga hari tidak minum susu kalengan. Dan (Sang Ibu menangis tersedu-sedu).
PK-2: Cukup, Bu. Cukup. (PK-2 juga ikut menangis tersedu-sedu. Sambil mengucurkan air mata, ia menandatangani persetujuan pemberian pinjaman).

PK-1 dan PK-2 masing-masing mempunyai “keterampilan” yang hasilnya sama, yaitu membuat manajemen kredit menjadi kacau balau.

Catatan: PK-1 = Panitia Kredit 1: PK-2 = Panitia Kredit 2: A-1 = Anggot 1: A-2 = Anggota 2.

Judul Buku: Sambil Tersenyum Memahami Credit Union, Penulis: P. Florus, Halaman: 58.