Deretan artikel yang dimulai dengan judul Senyum CU, merupakan saduran dari buku “Sambil Tersenyum Memahami Credit Union” karangan P. Florus (1999).
Setelah suatu kegiatan belajar yang berlangsung selama kurang-lebih 4 jam, GURU berkata kepada dirinya sendiri: “Saya capek. Sudah mengajar selama dua jam. Kerongkongan terasa kering, karena kebanyakan ngomong. Memberikan penjelasan dan informasi.”
Itulah PAEDAGOGI
Pada kelompok lain terjadi juga kegiatan belajar. Setelah 4 jam, para PESERTA berkata: “Memang capek. Tetapi memuaskan. Selama empat jam kita telah belajar. Bertukar pengalaman dan paham. Kerongkongan terasa kering, karena kebanyakan bertanya, berdiskusi, berdebat dan bercerita.
Itulah ANDRAGOGI
Peadagogi dan Andragogi memang berbeda pandangan tentang peserta belajar. Pedagogi menganggap peserta belajar itu perlu diisi dengan pengetahuan, karena otak mereka masih kosong. Maka mereka perlu diajari. Guru memindahkan pengetahuannya kepada murid.
Sedangkan Andragogi menganggap peserta belajar sudah punya banyak pengalaman dan pengetahuan. Mereka hanya perlu dibelajarkan (difasilitasi untuk belajar). Setiap kali akan memfasilitasi kegiatan belajar, seorang fasilitator bertanya: “Bagaimana cara terbaik untuk membuat mereka (peserta) aktif belajar agar pengalaman mereka bertambah dan pengetahuan mereka disempurnakan”?
Pendidikan dan pelatihan bagi para anggota C.U hanya dapat berhasil apabila fasilitator terampil menerapkan Andragogi.
Judul Buku: Sambil Tersenyum Memahami Credit Union, Penulis: P. Florus, Halaman: 3.