Deretan artikel yang dimulai dengan judul Senyum CU, merupakan saduran dari buku “Sambil Tersenyum Memahami Credit Union” karangan P. Florus (1999).

“Kita beruntung, karena Ayah dan Ibu memasukkan kita juga menjadi anggota C.U.,” kata Lungsu, remaja 14 tahun, kepada adik-adiknya. “Kita punya tabungan. Dan bila sakit akan mendapatkan bantuan biaya pengobatan dari program Dana Solidaritas Kesehatan.”

Waktu terus berjalan. Tiga puluh tahun kemudian Lungsu sudah menjadi ayah dari 3 orang anak. Ia berkumpul kembali bersama adik-adiknya memperingati seratus hari wafatnya ibu mereka. Sedangkan sang Ayah, sudah mendahului almarhum 2 tahun yang lalu. Setelah berdoa untuk kebahagiaan arwah Ibu dan Ayah mereka, Lungsu bercakap-cakap dengan adiknya.

“Sudah berapa tabunganmu di C.U., Usu?” ia bertanya kepada adik bungsunya yang berumur 24 tahun.

“Sedikit, Bang. Cuma 18 juta. Tapi Usu senang. Setiap kali menabung lagi, Usu ingat bahwa tabungan itu sebagian besar adalah warisan Ayah dan Ibu.”

“Kita beruntung,” kata Lungsu lagi, “karena Ayah dan Ibu sama-sama menjadi anggota C.U. Ketika meninggal dunia, mereka mewariskan tabungan kepada kita. Saya ingat, betapa kita terharu ketika petugas C.U. Mengantarkan santunan kepada kita.”

“Kalau kelak saya punya anak, saya akan masukkan mereka menjadi anggota C.U. Sejak hari pertama mereka dilahirkan,” kata Usu.

“Dulu Ayah pernah cerita, bahwa kakek dan nenek mewariskan kepadanya sebidang tanah dengan sekumpulan buah-buahan yang ditanam di atasnya. Itulah pohon-pohon durian, rambutan, manggis, sawo dan petai yang ada di bagian belakang rumah ini. Dengan adanya C.U., kita dibantu untuk menambah jenis warisan lagi, yaitu warisan tabungan. Lihat ini, anak-anak saya, (sambil mengelus kepala anak bungsunya), mereka semua sudah menjadi anggota C.U. Sejak lahir.”

Obrolan nostalgia mereka tentang almarhum Ayah dan almarhumah Ibu masih panjang. Sementara arwah Ayah dan Ibunya di alam baka sana hanya saling tersenyum.

Judul Buku: Sambil Tersenyum Memahami Credit Union, Penulis: P. Florus, Halaman: 23-24.