Deretan artikel yang dimulai dengan judul Senyum CU, merupakan saduran dari buku “Sambil Tersenyum Memahami Credit Union” karangan P. Florus (1999).

Sekelompok orang mendirikan koperasi. Mereka menunjuk Pak Alibie, seorang sarjana ekonomi, untuk memegang jabatan bendahara merangkap manajer.

Koperasi berjalan normal. Anggota bertambah. Aset juga bertambah. Tetapi, “musibah” tiba-tiba datang. Pada awal bulan ketujuh, Pak Alibie menghilang. Bersamaan dengannya raib juga uang koperasi sejumlah kira-kira Rp. 8 juta. Selanjutnya, jelas, koperasi itu bubar tanpa perlu kesepakatan lagi.

Di tempat lain ada juga koperasi yang merana, lalu mati tanpa menunggu perintah dari pejabat yang berwewenang. Padahal pengurusnya terdiri dari para tokoh agama dan tokoh adat yang kebaikan moralnya tidak diragukan. Atas dasar “niat baik” mereka memberikan pinjaman kepada siapa saja sesuai dengan permintaan. Ternyata kebanyakan pinjaman menjadi macet.

Rupanya, kecakapan tanpa moral atau moral tanpa kecakapan sama-sama tidak berguna bagi koperasi. Yang diperlakukan adalah pengurus dan pegawai yang bermoral serta (sekaligus) berketerampilan memadai.

Judul Buku: Sambil Tersenyum Memahami Credit Union, Penulis: P. Florus, Halaman: 17.