Pelatihan Pengolahan Beeswax & Pelatihan Pembuatan Sabun bagi Petani Madu Hutan, Leumbah Seulawah, 21-23 Februari 2016

Perserta Pelatihan

Hari Pertama

Sesi pertama, diskusi dan evaluasi aktifitas yang sudah dilakukan:

Penyampaian keinginan dari peserta untuk mengolah sambang madu menjadi sabun dan juga lilin
Evaluasi dan Identifikasi kendala: didapati kendala-kendala yang terjadi adalah masyarakat kurang mengetahui bahan apa saja yang di butuhkan untuk membuat sabun selain Sambang Madu dan susahnya mendapatkan bahan kimia NaOH.
Seluruh peserta di bagi menjadi 4 kelompok kecil dan setiap peserta memegang alat dan bahan praktek masing-masing
Kesepakatan team dan peserta yaitu untuk hari pertama baiknya mengolah sambang madu
menjadi Beeswax dan baru di hari kedua diolah menjadi sabun atau lilin.

Sesi kedua, pemaparan materi:

penjelasan tentang kegunaan sambang madu hutan menjadi bahan baku pembuatan Beeswax
Didapati selama ini masyarakat kurang mengetahui tentang harga, pasar dan pengolahan sambang madu yang selama ini dibuang begitu saja atau menjadi sampah dalam satu tahun mencapai angka 10 ton sambang
Memperkenalkan Beeswax kepada masyarakat atau peserta pelatihan yang umumnya adalah perempuan
Penjelasan tentang manfaat Beeswax sebagai bahan baku pertama untuk pembuatan lilin, pomade, dll.

Sesi ketiga, praktek pembuatan Beeswax:

Pengenalan dan Penjelasan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Beeswax
Penjelasan teknik dan mempraktekkan langsung dengan melibatkan peserta dalam pengolahan sambang.
Para peserta memahami dan menguasi teknik pengolahan sambang menjadi Beeswax.

Hari Kedua

Sesi pertama, Praktek Pembuatan Sabun Madu:

Kegiatan hari kedua dimulai langsung pada praktek dengan memperkenalkan alat dan bahan
Memperkenalkan dan menjelaskan manfaat dan efek dari pada NaOH kepada masyarakat dan dan efek yang akan ditimbulkan dari NaOH dan juga cara penggunaan yang benar.