Dana Pinjaman Berputar (DPB) adalah sejumlah uang yang dipinjamkan dan diputarkan. Uang berpindah dari orang yang satu kepada orang yang lain, dan demikian seterusnya. Manakala seseorang meminjamkan dari dana itu dan mengembalikan pinjamannya, uang itu digunakan oleh pinjaman berikutnya. Pinjaman dan angsuran bisa terjadi pada waktu yang sama bila banyak orang. Dalam hal Dana Pinjaman Berputar, orang meminjam uang. Mereka mengembalikan sedikit lebih banyak dari jumlah uang yang dipinjam. Jumlah ekstra yang dibayarkan itu disebut bunga atau biaya pelayanan/ongkos jasa. Bunga merupakan pembayaran yang diberikan oleh peminjam kepada DPB untuk uang yang digunakan. Dan DPB memanfaatkan uang ekstra itu untuk menutup biaya-biaya operasional DPB. Setelah semua pengeluaran tertutup, uang yang tersisa dapat ditambahkan kepada saldo DPB untuk dipinjamkan.
Melalui usahanya, peminjam juga memutarkan uang yang dipinjamkannya. la mengelola pinjaman itu agar menghasilkan keuntungan, misalnya dengan membeli bahan-bahan mentah atau pupuk atau peralatan. Manakala ia memperoleh uang dari penjualan barang atau jasa yang di-hasilkannya, melunasi pinjamannya plus bunga atau ongkos jasa untuk penggunaan uang itu.
Manakala pemasukan lebih besar daripada biaya operasional, nilai keseluruhan dari DPB akan semakin meningkat dan jumlah uang untuk pinjaman akan semakin besar. Di pihak lain, bilamana biaya-biaya selalu lebih besar daripada pemasukan, dana yang tersedia akan semakin kecil.
Tujuan yang ingin dicapai oleh DPB berbeda dari tujuan jenis-jenis kredit lainnya. Tujuan dari DPB ialah membantu mengembangkan perekonomian keluarga, desa, dan negara dengan cara memberikan pinjaman kecil dengan biaya ringan kepada para peminjam.
Menurut pandangan para kreditor, tujuan itu hampir tidak mungkin dicapai, sebab biaya pengadaan pinjaman kecil dalam jumlah banyak menjadi terlalu tinggi bagi lembaga kreditor. Misalnya, sebuah bank harus menggaji para karyawannya dan membayar bunga kepada orang-orang yang menyimpan uangnya di bank itu. Demikian juga halnya dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Mereka dituntut untuk menghasilkan pemasukan bagi diri mereka sendiri atau bagi lembaganya, sehingga mereka mengenakan bunga yang tinggi kepada para peminjam. Koperasi kredit dan koperasi-koperasi lainnya menyerupai DPB, namun mereka juga harus membayar bunga kepada para anggotanya sehingga biaya operasionalnya menjadi lebih tinggi daripada DPB.
Akibatnya, petani gurem atau pengusaha kecil seringkali tidak dapat memperoleh bantuan mereka kendati untuk tujuan-tujuan pengembangan. Mereka hanya dapat memperoleh bantuan dari Dana Pinjaman Berputar.
Di Asia: Para wanita memerlukan bahan pewarna dan peralatan untuk mencelup kain tenun berkualitas tinggi yang dintut oleh pasar. Mereka memanfaatkan Dana Pinjaman Berputar sampai mereka berhasil melakukan penjualan.
Di Afrika: Guna meningkatkan hasil panen kebun jeruk dan nenas, para wanita setempat meminjam uang untuk membeli pestisida dari koperasi. Mereka melunasi hutang mereka setelah buah-buahan terjual.
Bagaimana Dana Pinjaman Berputar Memberikan Kredit Berskala Kecil Dengan Biaya Ringan?
Dana Pinjaman Berputar dapat memberikan kredit berskala kecil dengan biaya ringan karena:
- DPB merupakan hibah. Biasanya hibah itu diperoleh dari sponsor yang berharap agar si penerirna memanfaatkannya untuk tujuan-tujuan pembangunan.
- DPB menekan biaya operasionalnya sekecil mungkin. DPB menggunakan ruangan kantor secara gratis, sukarelawan untuk memberikan dan mengumpulkan pinjaman, dan berhati-hati agar semua pinjaman dikembalikan. Semua itu mengakibatkan biaya ringan.
- DPB tidak bertujuan untuk mencari keuntungan.
- DPB memperkecil kemungkinan akan kerugian melalui kerjasama dengan kelornpok yang memiliki jenis usaha sama, membutuhkan jenis pinjaman sama, dan membantu orang-orang yang saling mengenal serta merupakan anggota.
- DPB tidak mempunyai banyak persyaratan hukum yang membatasi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan para peminjam.
Sumber: Keuangan LSM