Ketika Anda sudah dapat mengidentifikasikan modal seperti apa yang Anda perlukan, lalu Anda menghitung dengan tepat berapa kebutuhan modal yang Anda perlukan, maka Anda tinggal satu langkah lagi untuk dapat memperoleh modal, yaitu Anda tinggal datang ke pemodal. Agar waktu Anda tidak terbuang banyak, maka Anda harus memilih lembaga penyedia modal yang sesuai dengan kebutuhan Anda sehingga Anda tidak perlu ditolak.
Ke Mana Seharusnya Anda Mencari Modal?
Kendati tidak ada ketentuan atau keharusan bagi lembaga keuangan dalam memberikan besarnya modal bagi dunia usaha, namun karena adanya alasan skala usaha atau masalah jangkauan supervise, maka secara alamiah layanan dari lembaga-lembaga penyedia modal pun tersegmentasi dengan sendirinya. Contoh, untuk mengakses modal dari masyarakat melalui Pasar Modal membutuhkan biaya yang sangat besar, maka untuk memenuhi skala ekonomis (tingkat efisiensi), maka jumlah modal yang diharapkan pada umumnya di atas 100 miliar. Sementara untuk penyedia modal yang bersumber dari LAZIS, CSR dan PK BUMN yang relatif masih memiliki unsur-unsur sosial kemasyarakatan, maka nilai modal yang dapat dipinjamkan pun relatif kecil-kecil (mikro) agar penerimaanya lebih merata.
Kebutuhan modal sampai dengan 5 juta
Jika Anda hanya membutuhkan modal kurang dari Rp 5.000.000,00, maka Anda tidak perlu membuat atau menyusun proposal yang sangat canggih. Apabila Anda memiliki kelompok dalam berbisnis, Anda dapat mengajukan pembiayaan kepada Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang memberikan fasilitas pinjaman tanggung renteng. Cara yang lain adalah Anda membuat kelompok kemudian mengajukan dana CSR dari perusahaan besar yang ada di sekitar Anda. Dengan demikian Anda tidak perlu menyediakan jaminan sendiri untuk mencari pinjaman. Apabila Anda tidak memiliki jaminan, tetapi Anda punya orang yang dapat memberikan referensi atau bahkan menjadi avalist (orang yang bersedia menjamin pinjaman Anda), maka Anda dapat mendatangi kantor BUMN di sekitar Anda untuk mengajukan dana program kemitraan (PK).
Lain halnya apabila Anda memiliki jaminan, seperti BPKB Sepeda Motor, “girik tanah” dan SPPT-nya, atau jaminan lain yang masih bisa diterima, maka Anda dapat datang ke BPR, atau ke lembaga pembiayaan ataupun bank yang menyediakan layanan kredit mikro, atau juga dapat datang ke LKM lainnya seperti BMT, KSP, dan sebagainya. Di lain pihak, Anda juga dapat mendatangi kantor Pegadaian untuk mengajukan pinjaman, hanya saja apabila Anda datang ke kantor Pegadaian Anda harus membawa barang yang akan di jaminkan (digadai, disimpan di kantor Pegadaian), seperti perhiasan, perkakas rumah tangga, barang elektronik, dan sebagainya.
Prosedur nya pengajuan antara lembaga satu dengan lainnya biasanya berbeda-beda, namun pada umumnya menggunakan prosedur yang sangat sederhana. Biasanya Anda cukup datang mengisi formulir dengan menyertai identitas diri Anda. Untuk Pegadaian, pada saat itu juga jaminan Anda dinilai, jika Anda setuju maka pada saat itu juga pinjaman Anda langsung dapat dicairkan. Untuk lembaga selain Pegadaian, biasanya akan melihat langsung (solitisasi) bisnis Anda untuk memastikan bisnis Anda benar (tidak fiktif). Apabila dinilai layak, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama Anda akan dipanggil ke kantor lembaga yang bersangkutan untuk mencairkan pinjaman Anda.
Kebutuhan modal sampai dengan 10 juta
Lembaga-lembaga penyedia modal untuk pinjaman sampai dengan Rp. 10.000.000,00 pada umumnya memiliki prosedur yang relatif sama dengan pinjaman yang besarnya sampai dengan 5 jutaan. Prosedur yang dilaluinya kurang lebih juga sama dengan pinjaman sampai dengan Rp 5.000.000,00 hanya saja proses penilaian terhadap permohonan pinjaman Anda relatif lebih ketat, termasuk mengenai jaminan. Untuk peminjam yang baru pertama kali mengajukan pada umumnya mulai dipersyaratkan untuk memberikan jaminan atau analist. Namun apabila Anda telah memiliki track record yang bagus untuk pinjaman sebelumnya (tidak pernah menunggak asuransi), biasanya Anda dapat dibebaskan dari kewajiban untuk menyediakan jaminan.
Kebutuhan modal sampai dengan 50 juta
Lembaga penyedia modal untuk pinjaman yang besarnya sampai dengan Rp 50.000.000,00 pada umumnya masih mirip dengan penyedia permodalan yang besarnya sampai dengan 10 juta. Namun demikian, porsi lembaga-lembaga yang bersifat sosial sudah sangat sedikit, sedangkan keberadaan lembaga-lembaga yang bersifat komersial lebih dominan. Sebagai contoh, untuk segmen ini biasanya LAZIS tidak lagi memberikan pinjaman qordul hasan, sedangkan untuk pinjaman segmen ini yang berasal dari dana PK-BUMN ataupun CSR biasanya sudah sangat selektif dan biasanya bersifat khusus.
Di beberapa daerah dominasi lembaga-lembaga permodalan komersial juga ditandai dengan masuknya lembaga modal ventura, lembaga leasing dan lembaga factoring ke segmen ini. Di sisi lain, BPR yang masuk ke dalam segmen ini mulai berkurang, biasanya hanya BPR-BPR menengah, besar saja yang masuk ke segmen ini.
Untuk mengakses lembaga-lembaga permodalan komersial seperti di atas pada umumnya Anda dituntut untuk menyediakan jaminan yang bersifat marketable (mudah dijual untuk melunasi pinjaman Anda, apabila kredit atau pembiayaan Anda macet). Proses penilaian kelayakan bisnis Anda yang dilaluinya pun mulai mengetat, sehingga membutuhkan waktu yang relative lebih lama dibandingkan dengan pembiayaan untuk segmen yang lebih kecil. Hal itu merupakan kewajaran yang harus dijalankan lembaga pembiayaan, mengingat risiko yang mereka hadapi pun semakin besar.
Kebutuhan modal sampai dengan 500 juta
Sama halnya dengan penyediaan pinjaman hingga 50 jutaan lembaga yang menyediakan pinjaman untuk segmen ini (sampai dengan Rp 500.000.00,00) pada umumnya didominasi oleh lembaga-lembaga yang bersifat komersial. Kalaupun dalam segmen ini ternyata terdapat pinjaman bersubsidi dengan sumber dana Program Kemitraan BUMN, kejadian ini sangat jarang dan bersifat sangat khusus.
Jika Anda membutuhkan pinjaman sampai sebesar Rp 500.000.00,00 maka biasanya Anda mutlak dimintai jaminan. Dimana jenis jaminan yang dipersyaratkan pun sekedar marketable, tetapi harus mempunyai riwayat hukum yang jelas. Proses penilaian kelayakan bisnis Anda pun mulai ketat, beberapa analisis sensitivitas dilakukan secara bertahap.
Kebutuhan modal sampai dengan 10 miliar
Apabila kebutuhan modal pinjaman Anda sudah berkisar antara di atas Rp 500.000.000,00 hingga 10 miliar, maka Anda tak lagi bisa dikategorikan sebagai usaha mikro. Bisnis Anda sudah masuk kategori sebagai usaha mikro. Bisnis Anda sudah masuk kategori skala kecil menengah. Untuk bisnis skala ini entitas bisnis Anda bisa saja tetap berupa bisnis perorangan atau tidak berbadan hukum, namun seharusnya Anda sudah mulai memikirkan untuk menggunakan entitas berbadan hukum guna memisahkan harta pribadi Anda dengan bisnis Anda. Dalam transisi seperti ini, lembaga keuangan yang bersedia memberikan pembiayaan, modal ventura, leasing, dan factoring.
Untuk mengakses fasilitas permodalan dari perbankan, lembaga pembiayaan maupun modal ventura pada umumnya Anda mulai dituntut dengan berbagai prosedur formal, seperti tuntutan untuk memberikan proposal permohonan pinjaman, menyusun business plan atau rencana bisnis, menyusun studi kelayakan khusus untuk bisnis-bisnis tertentu, dan sebagainya. Sedangkan untuk memperoleh fasilitas pinjaman dari leasing dan factoring biasanya tidak terlalu banyak prosedur formal yang diperlukan, namun lebih banyak menekankan pada legalitas aspek jaminan. Prosedur formal dan atau memastikan legal aspek itu tentu berdampak bertambah panjangnya waktu untuk proses persetujuan permohonan pinjaman Anda. Analisa untuk menilai apakah kebutuhan pinjaman Anda dapat diusulkan kepada komite guna memperoleh persetujuan pada umumnya tidak lagi menggunakan sistem scoring, sudah menggunakan alat analisa yang lebih dalam dan lebih luas. Hal-hal yang sering menghambat dan memperpanjang waktu proses permohonan Anda pada umumnya Anda belum memberikan seluruh dokumen yang dipersyaratkan oleh lembaga pembiayaan atau bank atau lembaga lainnya.
Kebutuhan modal sampai dengan 100 miliar
Untuk memenuhi kebutuhan modal Anda yang nilainya berkisar antara 10 miliar hingga 100 miliar tentu relatif akan lebih sulit dibandingkan dengan pencarian modal yang nilainya lebih kecil. Untuk memperoleh pinjaman sebesar itu pada umumnya entitas bisnis Anda sudah berupa perusahaan yang berbadan hukum, dan lebih disukai dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT). dengan badan hukum PT tersebut, dan volume bisnis Anda yang cukup besar, biasanya untuk mengelola bisnis Anda mempercayakannya kepada tenaga profesional.
Judul Buku: Cara Cepat dapat Modal, Penulis: Supriyono Soekarno, Halaman: 57-64.