Deretan artikel yang dimulai dengan judul Senyum CU, merupakan saduran dari buku “Sambil Tersenyum Memahami Credit Union” karangan P. Florus (1999).
A: B.H.? Untuk apa memiliki dan memakainya bila C.U. Kita belum cukup dewasa? Nanti malah kedodoran. Jadi bahan lawakan.
B: Ini aspirasi beberapa anggota. Mereka mengatakan, rasanya lebih sah dan aman bila pakai B.H.
A: Aman bagaimana?
B: Misalnya, anggota yang tidak mau membayar pinjamannya dapat dituntut ke pengadilan.
A: Apa untungnya menuntut ke pengadilan? Kalau pinjamannya cuma satu juta, dan ongkos berpekara di pengadilan mencapai sampai lima juta, bagaimana?
B: Jangan terlalu berprasangka buruk.
A: Biasanya juga, kalau sudah ber B.H., banyak pejabat suka datang dengan alasan pembinaan. Dan setiap kali datang, mereka mesti diberi amplop berisi duit alias angpao. Tanpa itu, kita akan dinilai jelek. Dinilai tidak sehat.
B: Sekali lagi, jangan terlalu berburuk sangka. Ini sudah jaman reformasi.
A: Reformasi…ya…reformasi. Di mulut. Fakta perilaku kita dan para pejabat masih tetap sama. Lagu dan gaya lama. Belum lagi pada setiap Rapat Tahunan Anggota, kita harus mengundang pejabat. Lalu mereka menjejalkan petunjuk, petuah, instruksi. Bosan, ah. Pemberi petunjuk itu hanya pandai ngomong, sementara ia sendiri tidak pernah dipertunjuki, tidak pernah merasakan suka-duka berkoperasi.
B: Itu soal lain. Kembali ke B.H. Itu tadi. Ini aspirasi anggota. Para anggota kita mengusulkan agar kita mengurus B.H.
A: Asal nanti kita tidak menyesal bila ternyata tidak ada enaknya pakai B.H. Bikin repot saja. Apalagi bila kedodoran atau kesempitan.
Judul Buku: Sambil Tersenyum Memahami Credit Union, Penulis: P. Florus, Halaman: 95.