Deretan artikel yang dimulai dengan judul Senyum CU, merupakan saduran dari buku “Sambil Tersenyum Memahami Credit Union” karangan P. Florus (1999).

Setiap kali para anggota Badan Pengawas C.U. datang ke kantor, mereka bertanya kepada Manajer: “Apakah ada masalah? Apakah uang di kas cocok dengan catatan dalam buku kas?”

“Beres. Kas juga cocok, “Jawab Manajer.

Mendengar jawaban itu, para anggota Badan Pengawas merasa puas. “C.U. kita dalam keadaan sehat,” pikir mereka. Kejadian seperti itu sudah berlangsung setiap bulan selama hampir dua tahun.

Setelah mengikuti pelatihan pengawasan mereka menghitung uang kas. Ternyata ada kekurangan sebesar Rp. 3.650.000,-. Manajer tidak dapat menjelaskan ke mana raibnya uang sebanyak itu. Akhirnya Manajer mengakui, bahwa uang itu telah dipakainya sejak dua tahun yang lalu. Sedikit demi sedikit, setiap bulan. Dan ia bersedia mengembalikannya secara cicilan.

Ketika masalah itu diungkapkan dalam Rapat Anggota Tahunan, para anggota menuntut agar Pengawas dan Pengurus ikut berbagi mengembalikan uang itu. Alasannya: Pengawas dan Pengurus telah lalai dalam tugas.

Siapa yang bersalah?

Itulah “keunggulan” kerja dalam team: Sulit menimpakan kesalahan hanya kepada satu orang. Artinya, setiap anggota Pengurus memang harus ikut bertanggung jawab. Secara nyata. Dalam kasus seperti di atas, memang wajar apabila setiap anggota Pengurus ikut mengembalikan uang yang raib itu.

Judul Buku: Sambil Tersenyum Memahami Credit Union, Penulis: P. Florus, Halaman: 80.