Deretan artikel yang dimulai dengan judul Senyum CU, merupakan saduran dari buku “Sambil Tersenyum Memahami Credit Union” karangan P. Florus (1999).

Dua hari terakhir setiap bulan, para anggota datang ramai berjubel-jubel ke kantor C.U. Sebagian besar mereka datang untuk mencicil pinjaman dan membayar bunga pinjaman. Oleh karena itu, para pegawai harus lembur. Kadang-kadang harus bekerja sampai pukul 21.00.

Mengapa para anggota memilih hari-hari terakhir dalam bulan untuk menicil pinjaman? “Bukankah bunga pinjaman tetap dihitung untuk satu bulan? Saya mengambil pinjaman tetap dihitung untuk satu bulan? Saya mengambil pinjaman pada tanggal tiga bulan lalu. Sampai hari ini, sebenarnya sudah hampir dua bulan lamanya. Tetapi saya tetap dikenakan bunga untuk satu bulan. Meminjam pada bulan lalu, dan mulai mengangsur pada bulan ini. Karena peraturan yang ada tidak menghitung hari, melainkan menghitung bulan. “Begitu seorang anggota memberikan alasan.

Artinya, C.U. Tidak menerapkan ‘tanggal jatuh tempo’ untuk menentukan pada setiap tanggal berapa pinjaman seharusnya dicicil dan dibayarkan bunganya. Misalnya, pinjaman yang diambil pada tanggal 3 Maret harus diangsur dan dibayar bunganya setiap tanggal 3 mulai bulan April dan seterusnya sampai lunas. Boleh juga diberikan tenggang waktu toleransi, umpamanya 5 hari, maka pinjaman tersebut paling lambat harus diangsur dan dibayar bunga pada tanggal 8. Apabila si peminjam terlambat, dapat dikenakan denda. Cara menentukan besar denda ditetapkan oleh Dewan Pimpinan.

Dengan menerapkan ‘tanggal jatuh tempo’, tidak terjadi para anggota peminjam berjubel-jubel di kator pada setiap akhir bulan. Dan C.U. Akan memperoleh pendapatan dari bunga pinjaman lebih besar, karena perputaran modal lebih lancar.

Judul Buku: Sambil Tersenyum Memahami Credit Union, Penulis: P. Florus, Halaman: 72.