Deretan artikel yang dimulai dengan judul Senyum CU, merupakan saduran dari buku “Sambil Tersenyum Memahami Credit Union” karangan P. Florus (1999).

Dalam musyawarah keluarga untuk membicarakan anggaran belanja keluarga, Ayah, Ibu dan Anak-anak bergiliran mengungkapkan keperluan masing-masing.

Ayah : “Pada bulan ini saya perlu beli baju kaos oblong satu helai, sandal jepit sepasang dan Celana panjang.”
Ibu : “Saya perlu sehelai handuk, potong rambut ke salon dan sepasang sepatu.”
Anak I (10 tahun) : “Saya minta dibelikan 5 buah buku komik Doraemon.”
Anak II (8 tahun) : “Saya minta dibelikan mobil yang bisa jalan sendiri. Dan pedang yang dapat menyala, warna merah, kuning, hijau.”

Lalu musyawarah dilanjutkan. Setelah menghitung lebih teliti, keperluan-keperluan bersama, seperti tabungan, beras, gula, garam, rekening listrik, dana untuk sayur-mayur dan cadangan untuk kesehatan, ternyata uang yang dapat diperoleh pada bulan itu hanya pas-pasan saja.

Maka keputusannya adalah: Tidak ada keperluan pribadi yang dibeli pada bulan itu. Keputusan yang mungkin sulit diterima oleh masing-masing anggota keluarga. Namun itulah yang terbaik bagi mereka.

Tetapi kedua anak tidak menyerah. Mereka berdua mencangkul di halaman, (dibantu oleh sang ibu), lalu menanam beberapa pohon cabe. Empat bulan kemudian hasilnya tampak: Buku komik, sandal jepit, mobil mainan, pedang mainan dan sehelai handuk dapat dibeli dari hasil penjualan buah cabe.

Banyak orang memang banyak juga keperluan. Dan banyak orang, banyak juga tenaga kerja.

Judul Buku: Sambil Tersenyum Memahami Credit Union, Penulis: P. Florus, Halaman: 46.