Deretan artikel yang dimulai dengan judul Senyum CU, merupakan saduran dari buku “Sambil Tersenyum Memahami Credit Union” karangan P. Florus (1999).

Marimau memperkirakan, padi hasil ladangnya cukup untuk keperluan keluarganya selama 7 bulan. Itu berarti, 5 bulan dalam tahun ini, mereka sekeluarga perlu membeli beras pasaran.

Maka segera setelah musim panen, Marimau menyimpan padinya. Lalu, untuk makan sehari-hari? Ia dan isterinya menyadap karet untuk membeli beras. “Mumpung beras di pasar masih banyak dan harganya agak murah,” pikirnya. Lagipula harga karet lumayan mahal.

Setiap bulan Marimau membeli beras 60 kilogram. Pada masa itu, rata-rata 1 kilogram karet dapat ditukar dengan 1,5 kilogram beras.

Lima bulan kemudian, ketika keluarga lain mulai ramai membeli beras di pasar, keluarga Marimau justru menikmati padi hasil ladang sendiri. Hitung-hitung, keluarga Marimau sudah menghemat sekitar Rp. 500.000,- dengan cara itu. Mengapa? Karena ketika mulai ‘musim paceklik’, banyak keluarga membeli beras di pasar, harga beras ternyata naik. Dan harga karet malah turun. Pola itu sebenarnya sudah berlangsung setiap tahun. Tetapi banyak orang belum menyadarinya.

Judul Buku: Sambil Tersenyum Memahami Credit Union, Penulis: P. Florus, Halaman: 44.