Deretan artikel yang dimulai dengan judul Senyum CU, merupakan saduran dari buku “Sambil Tersenyum Memahami Credit Union” karangan P. Florus (1999).
Banyak orang beranggapan, bahwa kemampuan berdagang adalah bakat alami, takdir atau ‘nasib’. Orang Cina dan orang Minang punya bakat berdagang. Sedangkan orang Dayak berbakat menjadi petani. Orang Jawa berbakat menjadi pegawai negara.
Inilah kisah untuk membenarkan anggapan itu:
Sekelompok peneliti etnomusikologi menyediakan sebuah gendang dan meminta agar seorang Melayu, seorang Dayak dan seorang Cina memainkannya secara bergiliran. Si Melayu maju dan langsung memukul gendang bertalu-talu. Bunyinya menggema: TAK-TUNG…TAK-UN-TUNG…TAK-UN-TUNG…
Giliran si Dayak. Bunyi gendangnya hampir sama: BUN-BUN-TUNG…BUN-BUN-TUNG…BUN-TUNG…BUN-TUNG…
Ketika tiba giliran si Cina, tanpa ragu ia langsung memainkan gendang itu. Dan suaranya sungguh manis dinamis TUNG-TUNG-UN-TUNG…TUNG-TUNG-UN-TUNG…UN-TUNG…UN-TUNG.
Bagaimana bunyi gendang itu bila dimainkan oleh orang Minang? Orang Bugis? Orang Jawa?
Judul Buku: Sambil Tersenyum Memahami Credit Union, Penulis: P. Florus, Halaman: 6.