Kegiatan ini merupakan kegiatan terusan atau lanjutan sebelumnya yang belum tuntas, yakni pendampingan penyusunan rencana usaha (business plan) dengan komoditi beras. Dari 7 kelompok Gapoktan atau LDPM terpilih, terdapat 3 kelompok yang belum dikunjungi dan belum didampingi dalam penyusunan rencana usaha. Tim Penabulu atau fasilitator yang terlibat masih tetap sama dengan fasilitator pada kegiatan sebelumya, yaitu Agung Banardono dan Indriyani. Lokasi ketiga Gapoktan masih sama, yaitu di daerah eks-karesidenan Solo, Surakarta, Jawa Tengah.

14 Februari 2017

Hari pertama, Gapoktan yang dikunjungi ialah Gapoktan Sari Rejeki yang berlokasi di Desa Pulosari, Kec. Kebak Kramat, Kab. Karanganyar, Jawa Tengah. Gapoktan Sari Rejeki lebih aktif dalam usaha simpan ketimbang usaha jual beli gabah atau beras. Kerugian yang pernah dialami Gapoktan dalam menjalankan usaha jual beli gabah menjadi alasan Gapoktan untuk tidak meneruskan usaha yang telah dibangun, namun tim fasilitator dan konsorsium meyakinkan Gapoktan untuk kembali menjalankan usaha beras dan memberikan opini mengenai penyebab kerugian beserta dengan solusinya.

15 Februari 2017

Hari kedua, tim mengunjungi Gapoktan Akur yang berlokasi di Desa Pandeyan, Kec. Grogol, Kab. Sukoharjo, Jawa Tengah. Gapoktan Akur memiliki tingkat regenerasi yang rendah sehingga mayoritas pengurusnya ialah sesepuh desa. Selain itu, Gapoktan belum berpengalaman bahkan belum pernah menjalankan usaha dibidang beras. Tim merekomendasikan kelompok untuk merekrut para pemuda/pemudi desa untuk menjadi pengurus dan mendorong kelompok untuk mau memulai menjalankan usaha beras.

16 Februari 2017

Hari ketiga, tim mengunjungi Gapoktan Konco Tani yang berlokasi di Desa Kemiri, Kec. Tulung, Kab. Klaten, Jawa Tengah. Gapoktan Konco Tani mempunyai permasalahan yang unik dimana potensi pengembangan dibidang perternakan lebih besar dibandingkan dibidang pertanian, khususnya beras. Oleh karena itu, tim merekomendasikan beberapa alternative yang bisa dilakukan kelompok dan tidak memaksakan untuk tetap menjalankan usaha beras, seperti penggunaan biogas sebagai pemanfaatan kotoran ternak.

Setelah selesai mengunjungi ketujuh kelompok Gapoktan, selanjutnya tim fasilitator akan membantu merapihkan dan menyelesaikan rencana bisnis Gapoktan dalam bentuk dokumen dan akan dipresentasikan pada Kelompok pada pertemuan yang diagendakan pada bulan Maret.