Katakanlah Anda saat ini sedang mengajukan modal kerja ke suatu lembaga pembiayaan sebesar 100 juta untuk jangka waktu 1 tahun, dengan tingkat suku bunga 2% flat per bulan dan provisi 1%. Biasanya Anda akan ditanya berapa omzet Anda, biaya operasional, biaya hidup Anda, serta fasilitas lain yang Anda miliki saat ini, dan seterusnya. Misalnya pendapatan Anda dalam setahun 1,2 miliar atau 100 juta per bulan, marjin keuntungan Anda 30% atau harga pokok penjualan (HPP) 70% atau 70 juta per bulan. Biaya operasional usaha Anda per bulan katakanlah sebesar 10 juta (untuk bayar upah, sewa ruko, listrik, air dan sebagainya), sementara biaya untuk hidup Anda sekeluarga (beli sembako, biaya sekolah anak, biaya sosial keagamaan, dan sebagainya) sebesar 5 juta. Sedangkan saat ini Anda tidak sedang memiliki pinjaman dari lembaga lain. Apakah permohonan Anda dapat disetujui (dengan asumsi Anda memenuhi persyaratan lainnya?)
Petugas lembaga keuangan tersebut tentu akan membuat kalkulasi untuk menghitung kemampuan Anda mengangsur, yang diperkirakan perhitungannya sebagai berikut:
- Keuntungan kotor yang Anda terima dari bisnis Anda per bulan sebesar 30 juta, yaitu 100 juta dikurangi HPP sebesar 70 juta.
- Pengeluaran Anda sebulan sebesar 15 juta, dengan rincian sebagai berikut:
- Pengeluaran operasional bisnis sebesar Rp 10.000.000,00
- Pengeluaran keluarga Rp 5.000.000,00
- Berdasarkan perhitungan tersebut di atas Anda masih memiliki kelonggaran dana yang dapat digunakan untuk membayar angsuran dan bunga sebesar 15 juta, yaitu 30 juta (pendapatan keuntungan kotor) dikurangi 15 juta (total pengeluaran).
- Untuk pinjaman 100 juta, total angsuran dan biaya bunga yang harus dibayarkan adalah sebesar 10,3 juta (8,3 juta untuk angsuran pokok, dan 2 juta untuk pembayaran bunga).
- Untuk sementara, kemampuan Anda dianggap mencukupi, dimana Anda memiliki kelonggaran dana (15 juta) yang lebih besar daripada anggaran yang harus Anda bayar (10,3 juta).
- Biasanya analis pembiayaan melakukan analisa sensitivitas, katakanlah penjualan Anda anjlok hingga 20%, apakah Anda masih mampu membayar? Tentu perlu dihitung kembali, apabila penjualan anjlok 20% atau menjadi 80 juta, sementara HPP Anda tetap sebesar 70 juta, maka marjin Anda hanya cukup untuk menutup biaya operasional Anda, artinya Anda akan berada pada titik impas, sementara untuk pengeluaran keluarga Anda akan menggunakan tabungan yang Anda pupuk selama ini. Dalam kondisi seperti ini Anda tidak memiliki daya angsur, sehingga bisa jadi permohonan akan ditolak.
Oleh karenanya, agar Anda tidak ditolak oleh lembaga pembiayaan atau bank, maka ada baiknya sebelum Anda mengajukan pembiayaan tersebut Anda melakukan simulasi perhitungan seperti di atas terlebih dahulu. Bukankah waktu Anda lebih berharga untuk mengembangkan bisnis Anda, daripada harus bolak-balik ke bank atau lembaga keuangan hanya untuk mengurusi permohonan yang ditolak?
Judul Buku: Cara Cepat dapat Modal, Penulis: Supriyono Soekarno, Halaman: 45-47.